Horror Riddle



LITTLE COUSIN

Level: Hard


Willis POV


Aku punya adik sepupu yang masih sekolah menengah pertama. Dia sangat cerdas, dia menguasai hampir semua bidang, apalagi tentang hitung-menghitung dan rumus-rumus kimia yang menjadi musuh para pelajar. Tapi sayangnya dia memiliki fisik yang lemah, dia mudah jatuh sakit. Seminggu yang lalu aku mengunjunginya di rumah sakit, dia terlihat sangat kurus dan pucat. Dokter bilang dia memiliki infeksi organ dalam yang parah karena makanan yang dia makan tidak higienis. Mungkin saat sekolah dia makan jajanan sembarangan.


"Kak, kalau mau makan jangan lupa diperiksa dulu makanannya." Itu yang dia katakan saat aku berkunjung.


"Jangan khawatir, kakak itu pilih-pilih makanan. Lagipula kakak kuat kok. Kamu cepat sembuh ya. Kita bisa main bola bersama nanti."


"Iya kak, lain kali tolong minta Kak Dio untuk membawakan makanan untukku. Aku ingin sekali memakan masakannya. Makanan dari rumah sakit tidak enak."


"Baiklah, kakak akan memintanya untuk membuatkan makanan yang sehat dan lezat untukmu!" Aku tersenyum lebar padanya. Dia juga balas tersenyum.


Ternyata itu adalah senyumannya yang terakhir.


Keesokan harinya aku mendapat kabar kalau dia meninggal. Tentu saja aku sangat sedih. Aku tidak bisa berhenti menangis semalaman. Setelah upacara pemakamannya selesai, aku memutuskan untuk melihat-lihat kamarnya. Kamarnya sangat rapi, bersih, dan banyak buku-buku yang tertata rapi di rak buku besar. Di meja belajarnya juga tertempel sticky notes yang tertulis kalimat motivasi dan rumus-rumus. Sungguh mencerminkan anak teladan :')


"Hm? Rumus yang ini aneh sekali." Aku mengambil selembar sticky notes yang tertempel disana. Ada sederet rumus yang menurutku aneh.


66+88+29+28+53+5+92-y=i


Memangnya itu rumus? Mungkin itu catatan dari salah satu soal yang pernah di kerjakannya. Aku meletakkan kembali kertas itu di tempat semula. Kemudian aku beranjak menuju pintu. Sebelum keluar aku melihat sebuah foto yang tertempel di dinding. Foto dirinya dan keluarganya. Wajah ibunya berbeda, mungkin saat foto itu diambil ibunya masih muda.

Sayang sekali dia sudah pergi, padahal dia anak yang baik dan cerdas, di foto itu saja dia tersenyum setelah memenangkan olimpiade matematika. Tapi apa mau dikata, itu adalah takdir.














Takdir tidak akan ada yang mengetahuinya:')

Jawaban Riddle sebelumnya: HOME ALONE

Richard ketakutan karena ada orang lain di asrama selain dia. Waktu pertama kali Richard masuk dapur, ia membuka pintu kulkas lalu pintunya ditutup lagi. Tapi saat ia masuk kelas untuk kedua kalinya, Richard langsung mengambil es, artinya dia tidak membuka pintu kulkas terlebih dahulu. padahal dia yakin udah nutp pintunya tadi. berarti ada orang yang membukanya selain dia. padahal jelas-jelas ia pulang sendiri lebih dulu daripada teman-temannya yang lain. Alias gak ada orang yang lain selain dia.

Bye ^^

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer